Langsung ke konten utama

Unggulan

Rubrik Rumah Tangga: Cinta Kedaluarsa

Seiring berjalannya waktu cinta dalam rumah tangga mengalami pasang surut. Belasan tahun menjalani pernikahan pasti banyak yang telah berubah. Begitu juga dengan pasangan kita. Pak cah (cahyadi takariawan) mengatakan bahwa pasangan kita layaknya mikroorganisme yang terus berubah, terus berkembang seiring berjalannya waktu. Jika karena fisiknya yang telah berubah engkau meninggalkannya, sungguh begitu dangkal cintamu Jika karena emosinya yang meledak-ledak engkau meninggalkannya cintamu begitu murah Jika karena sifatnya yang menjengkelkan engkau meninggalkannya, cintamu   pun begitu receh Jika engkau menganggap pasanganmu kini tidak bisa menyamaimu atau merasa sudah tidak sebanding lagi maka perlu dipertanyakan niat awalmu menikah Jika engkau suka membandingkan pasanganmu dengan pasangan orang lain yang bisa begini dan begitu mungkin engkau juga pantas dibandingkan dengan yang lain juga Jika engkau merasa tidak puas dengan pasanganmu coba tanyakan juga apakah pasanganm...

Anak Anak Suci Yang Diharamkan

Sore itu, di rumah kami kedatangan seorang tamu. Seorang ibu dan bocah laki lakinya. Mereka berniat membeli herbal yang kujual, kebetulan di rumah kami menjadi stokis herbal HPAI. Setelah dipersilahkan masuk dan membeli beberapa sabun kolagen, kutanyakan kepada sang ibu, siapakah anak lelaki itu? Karena aku kenal betul bahwa beliau tidak memiliki anak lelaki.

“Ini siapa bu”. tanyaku

“Ini anak malam bu”. Jawabnya

“Maksudnya anak malam bu?” tanyaku bingung

“Iya, mamanya kerja malam, menjadi P*K di hotel sana”

“Kok bisa sama ibu anaknya?”

“Iya, saya yang merawat, tinggal sama saya sebulan di bayar dua juta lebih bu.”

“la terus bapaknya ada bu?”

“Ada, tapi dia gak mau ngambil anak ini, katanya jelek”.

Aku mengernyitkan dahi, jelek? Tidak lah dalam pandanganku.

“Anak ini agak beda dengan anak lainnya bu, dia udah 4 tahun tapi belum bisa ngomong, BAB pun masih dicelana, kadang agak jahat juga suka buang buang barang di rumah”.

“Terus mamanya kapan nengokin dia bu”

“Mamanya gak pernah nengokin anak ini bu, Cuma setiap bulan saya dikirimi uang untuk ngasuh anak ini, saya aja gak tau yang mana mamanya. Tapi nanti kalo mamanya kabur, gak ngirimi uang lagi untuk anak ini saya kembalikan aja ke tempat kerja mamanya, gak mungkin saya membesarkan anak ini dengan biaya saya sendiri karena saya pun gak mampu”.

Aku tercenung, kulihat anak lelaki itu yang bermain dengan anakku. Dia tertawa  ceria. Ah, kasihan sekali kamu nak, menjadi korban kejahatan kelamin ayah ibumu. Engku terlahir suci, namun orang orang mengataimu haram. Ah nak, aku tak sanggup jika menjadi dirimu. Doa yang kuhaturkan untukmu, semoga engkau menjadi lelaki yang kuat menghadapi segala cabaran kehidupan ini, menjadilah lelaki yang bertanggung jawab, sayang dan setia dengan istrimu kelak, agar tidak ada lagi anak anak yang tak tahu siapa ayah ibunya, agar tak ada lagi anak anak yang kebingungan kemana meminta sebuah rasa kasih dan sayang. Setialah, itu akan menyelamatkan dunia. 


Pekanbaru, 19 Februari 2019






Komentar

Postingan Populer